Dituduh Berfoto Di Rumah Duka, Narasumber Bongkar Fakta Sebenarnya”

KARAWANG |KUTATANDINGAN.COM |

Pemberitaan tentang foto salam satu jari yang disebut-sebut terjadi di rumah duka dan dimuat oleh salah satu media online, Lintas Karawang, dinyatakan hoax oleh narasumber berinisial “F”. Hal ini diungkapkan langsung oleh “F” kepada awak media pada Minggu, 24 November 2024, di kediamannya di Kosambi 2 Tengah Blok Sawo RT 27 RW 08.

“Saya mendengar ada simpatisan dari Paslon 02 meninggal dunia, lalu saya datang melayat bersama rekan-rekan. Setiba di lokasi, kami menunggu di tempat yang jaraknya lima rumah dari rumah duka karena jenazah almarhumah masih berada di rumah sakit,” jelasnya.

Berita Lainnya  Jajaran Pemgurus Ormas Pejuang Siliwangi Indonesia Bersatu Mendukung Penuh Paslon. No Urut 1 Acep-Gina.

Ia menegaskan bahwa foto yang menunjukkan dirinya dan beberapa rekan dengan salam satu jari tidak diambil di rumah duka.
“Jadi, saat kami berfoto, jelas bukan di rumah duka, tetapi jauh terhalang lima rumah dari lokasi tersebut,” tambah “F”.

Lebih lanjut, ia mengkritik media yang memberitakan tanpa melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak yang ada dalam foto tersebut.
“Saya menduga, media Lintas Karawang diduga mengambil foto itu dari grup WhatsApp tanpa izin, lalu membuat seolah-olah foto itu diambil di rumah duka. Padahal, fakta sebenarnya berbeda,” ungkapnya.

Berita Lainnya  Icang Rahardian,Ketua Umum IWO Idonesia Dan TVRI

“F” berharap agar pemberitaan tersebut segera diluruskan, mengingat dampaknya yang sudah meluas.
“Saya hanya berswafoto tanpa maksud mengajak masyarakat untuk hal tertentu. Jadi, tuduhan bahwa kami melakukannya di rumah duka itu tidak benar dan sangat disayangkan,” tegasnya.

Berita Lainnya  Ketua Forum Kurawa Angkat Bicara, Tentang Izin Pertambangan Di Karawang Selatan.

Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kondusivitas selama masa tenang Pilkada Karawang.
“Di masa tenang seperti ini, kita semua seharusnya mematuhi aturan KPU dan menjaga suasana tetap aman serta saling menghormati. Saya harap media tidak sembarangan membuat berita yang dapat memicu polemik,” pungkasnya.

Pemberitaan yang dianggap hoax ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam mengolah informasi, terutama di momen krusial seperti Pilkada.

(Red)

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *