Dipertanyakan Kades Dan Camat Pedas Diduga, Kerahkan Masa Kampanye Aep-Maslani

KARAWANG |KUTATANDINGAN.COM |

Viral rekaman pesan suara (voice note) yang diduga berasal dari Kepala Desa Labanjaya, Kecamatan Pedes, Karawang, bernama Mujid. Dalam rekaman tersebut, Mujid secara terang-terangan mengakui mengerahkan massa untuk menghadiri kampanye pasangan calon nomor urut 02, Aep-Maslani, yang akan digelar Sabtu (23/11/2024) di Lapangan Al Azhar, Galuh Mas, Telukjambe Timur.

Dalam voice note yang beredar, Mujid menyatakan bahwa dirinya tengah memberikan uang transportasi kepada seluruh desa di Kecamatan Pedes.

Berita Lainnya  LSM Ormas Dan Peguyuban Tegaskan ASN Harus Netral Di Pil Kada 2024 Karawang.

“Kang Haji, sebentar lagi saya masih di Kertamulya. Sebentar lagi saya mau nganterin uang buat ongkos mobil satu desa Rp 600 ribu rupiah,” ujar Mujid dalam pesan suara tersebut.

Bukan hanya itu, Mujid juga menyebut adanya anggaran makan bagi massa yang akan hadir di lokasi kampanye, dengan jumlah yang cukup besar. Ia menyebutkan bahwa dana tersebut berasal dari dirinya dan Camat Pedes.

“Nanti ada uang makan sebesar Rp 1,5 juta rupiah, nanti ngambil di lokasi, ngambil di saya langsung, jangan di sini,” tambahnya dalam rekaman yang sama.

Berita Lainnya  Laskar NKRI Sweeping Pelaku Monay Politik Dan Mobilisasi Masa Oleh ASN.Dan Aparat Desa.

Lebih lanjut, Mujid menjelaskan titik keberangkatan massa menuju lokasi kampanye, yakni di SPBU Kalanganyar, wilayah Desa Kutakarya, Kecamatan Kutawaluya. Ia juga menyebut keterlibatan seorang anggota dewan bernama Didi yang bertugas mengisi bahan bakar kendaraan massa yang akan dikerahkan.

“Dan nanti mungkin mau diisi bensin dulu oleh Pak Dewan Didi. Ayo, selamat berjuang,” tutup Mujid dalam rekaman tersebut.

Berita Lainnya  Perilaku Dan Tindakan Sejumlah Warga Terhadap Cakub Bekasi Dani Ramdhan, Ini Yang Diungkapkan lcang Rahardian S.H

Hingga berita ini diterbitkan, Mujid selaku Kepala Desa Labanjaya maupun Camat Pedes belum memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan mereka dalam penggalangan massa untuk kampanye tersebut.

Dugaan ini menimbulkan pertanyaan terkait netralitas aparatur pemerintah dalam kontestasi politik, terutama menjelang pemilihan kepala daerah. Masyarakat Karawang pun mendesak pihak berwenang untuk segera mengusut tuntas dugaan pelanggaran ini.

(Red)

Bagikan>>

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *